Peringatan Hari Pahlawan 10 November benar-benar dilakukan secara meriah di Surabaya. SMA IPIEMS Surabaya menggelar teaterikal drama yang menggambarkan perjuangan para pahlawan.

Aksi teaterikal ini menyedot perhatian siswa dan masyarakat sekitar. Mereka berkumpul untuk menyaksikan karya teater para siswa. Ada tiga kelompok siswa yang menunjukan aksi teaterikal, mereka menggambarkan bagaimana perjuangan arek-arek Suroboyo berjuang melawan penjajah hingga terjadinya penyobekan bendera Belanda di Hotel Yamato.

“Siswa benar-benar menunjukan karya dan meresapi perjuangan pahlawan,” kata Penanggungjawab Kegiatan SMA IPIEMS, Agus Budi Setyawan.

Agus mengatakan, dalam aksi teaterikal drama ini, siswa dibebaskan untuk menentukan tema masing-masing. Dengan keserius yang dilakukan, mereka menyajikan aktraksi yang sangat bagus untuk ditonton. Bahkan, aksi yang ditunjukan siswa sebagai bukti SMA IPIEMS bisa menjadi lebih baik.

“Siswa-siswa ini hanya memiliki waktu seminggu. Nyatanya mereka mampu membuat teaterikal drama pahlawan menarik. Kami bangga kepada mereka,” ujarnya

Dalam tema yang ada, Agus menuturkan, banyak kelompok siswa yang mengambil alur cerita perjuangan arek-arek Surabaya dengan kedatangan penjajah. Mereka menggambarkan, setelah merdeka ada kehidupan sejahtera, proses transaksi ekonomi mengalami kenaikan, dan perdagangan tumbuh.

Kesejahteraan yang dialami masyarakat tak berlangsung lama, tiba-tiba muncul penjajah Belanda yang ingin menguasai Indonesia kembali. Bahkan, penjajah ini berani menurunkan bendera merah putih dan menaikan bendera Belanda. Fakta tersebut membuat warga Negara Indonesia marah, dan terjadilah pertempuran besar antara arek-areka Suroboyo dengan penjajah Belanda.

“Anak-anak benar kreatif, ada penyobekan bendera, bahkan ada darah saat tertembak. Ini benar-benar menarik,” aku Agus juga Waka Kesiswaan SMA IPIEMS